_Perjuangan pemilik Kitti Discus Farm itu memang tidak sia-sia. Keinginan untuk menghasilkan strain-strain baru kembali terwujud. “Saya ingin mendapatkan ikan discus jenis baru dan unik. Makanya saya tidak bosan untuk terus menyilangkan,” kata Kitti. Itu dibuktikan dengan mengeluarkan minimal 3 strain baru setiap tahun. Maklum, bagi mania diskus memiliki strain baru menjadi kebanggaan dan kepuasan._ Dengan menyilangkan keturunan wild discus dengan leopard, Kitti-demikian ia disapa-mendapatkan tiger snake. Si loreng itu menjadi lebih anggun pada keturunan ke-4. “Ini perbaikan dari generasi-generasi sebelumnya. Strain sangat jelas dan bagus, karena asal indukan juga jelas dan berkualitas,” tutur Achmad Raharjo, staf Raiser [Ikan Hias]
Tiger snake discus
Berasal dari indukan bercorak apik, ikan discus jjenis tiger snake pun menjadi diskus yang super bagus. Harap mafhum, wild diskus = mewariskan corak unik pada bar hitam, ° sedangkan leopard menurunkan bar hitam. | Namun, garis hitam pada tiger snake lebih £ tajam dan tegas dibanding sang induk. Apalagi kombinasi bar antik itu berpadu indah dengan totol merah yang lebih halus. Tak heran bila si loreng menjadi buruan hobiis. Pada awal September 2004, Raiser Ikan Hias Cibinong berhasil memboyong ratusan ikan bertubuh pipih itu dari negeri Gajah Putih. Di akuarium berukuran 1 m x 0,5 m x 0,5 m, 30 diskus keluaran terbaru itu memamerkan keanggunan. [Di Thailand] para peternak sampai sekarang terus mengembangkannya hingga mata berwarna merah penuh. Maklum, semakin anggun dan apik / harga jual semakin tinggi. Diskus bercorak full dihargai sangat tinggi. Untuk ukuran 2 inci mencapai Rp 2-juta per ekor. Sedangkan ukuran biang, 4 inci belasan juta rupiah per ekor.
Goldenruby discus
Menciptakan strain baru memang pekerjaan menyenangkan sekaligus membanggakan. Wajar bila peternak di Malaysia pun getol melahirkan karya baru. Lee Koon Yen, peternak Pulau Penang, Malaysia, berhasil mendapatkan ikan discus goldenruby. Ia menyilangkan indukan leopard snakeskin dengan golden untuk menghasilkan diskus bertubuh apik itu. Hasilnya, goldenruby tampak sangat cemerlang. Maklum, dalam tubuh mengalir darah golden yang memiliki warna dasar tubuh kuning emas bersih. Sedangkan indukan leopard snakeskin memberi hadiah totol merah penuh di sekujur tubuh. Pattern goldenruby lebih halus tanpa bar hitam.
Ini berbeda dengan jenis golden mozaik yang memiliki corak kasar. Mendapatkan tubuh cemerlang dengan corak apik tak semudah membalikkan telapak tangan. Awalnya goldenruby memiliki bar hitam yang sangat jelas dan tegas. Itu berlangsung hingga persilangan ke-4. Namun, menurut Raharjo bar yang melekat di tubuh pipih itu akan pudar sedikit demi sedikit pada persilangan selanjutnya.
Kini goldenruby snake yang beredar di pasaran dan kalangan hobiis merupakan generasi ke-6. Tak hanya itu, mendapatkan ikan discus baru dari Malaysia ternyata bak mencari jarum dalam jerami. Jenis ini rentan mati pada ukuran 1 inci hingga 2 inci. Musababnya, untuk bertahan hidup ia memerlukan suhu 30°C sehingga heater sangat diperlukan sebagai penopang hidup. Wajar bila Raiser memerlukan waktu cukup lama untuk mengadaptasikannya. Sulitnya merawat dan mempertahankan hidup hingga besar membuat goldenruby snake dibandrol sangat tinggi. Hobiis harus merogoh kocek dalam-dalam untuk meminangnya. Ukuran 2 inci saja sudah dihargai Rp 3-juta-Rp 4-juta per ekor; biang berukuran 4 inci Rp 12-juta per ekor