Anthurium koleksi pemasar Jamu Jago itu memang prima. Waktu mitrausahatani bertandang ke kediaman di Temanggung, Jawa Tengah, puluhan pot anthos oura beragam ukuran berdaun hijau mengkilap berwarna solid. Daun kokoh dan tegak membentuk sudut 45°. Tidak terlihat daun menguning atau berlobang. Di teras samping terlihat 4 gembor berisi air, larutan pupuk, vitamin, serta fungisida dan insektisida. Kelahiran Solo, 20 November 1947 itu secara rutin menyemprotkan isi gembor berbeda. Setiap daun, terutama daun muda, disangga pipa plastik tipis supaya tidak rebah. “Dengan posisi tegak jauh dari media daun terhindar serangan cendawan dan insek,” tutur Proborini.
Penampilan Anthurium yang prima Butuh Perawatan Ekstra
Penampilan tanaman prima pun Trubus lihat di kediaman Budi Tjahjana, di Muntilan, Magelang. Setali tiga uang dengan Proborini, pemilik perusahaan organda Ramayana itu rutin memberikan perlakuan istimewa. Setiap pagi, pria berperawakan kecil itu membawa gembor berkeliling halaman. Satu per satu media ditusuk menggunakan jari. Bila kering, tanda mesti segera disiram. Sedikit saja terlihat gejala daun terbakar, buru-buru posisi pot dipindah ke tempat lebih teduh. Secara berkala ditaburkan pupuk lambat urai. Itu ditambah penyemprotan pupuk daun dan vitamin 2 kali seminggu. Makanya daun terlihat vigor. Helaian bawah hingga atas membentuk putaran sempurna. Warnanya hijau solid dan bila diraba terasa tebal.
Menurut Hauw Lie, pekebun di Karanganyar, anthurium yang dirawat di dataran tinggi lazimnya berdaun tebal dengan warna lebih segar. Di dataran rendah, daun cepat bongsor tapi lebih tipis dan warnanya lebih pucat. Toh di luar daerah sentra, kerabat aglaonema itu tetap bisa tampil prima.
Inilah 9 kunci poles anthos oura:
- Intensitas cahaya Anthurium tidak membutuhkan cahaya matahari langsung. Itu sejalan dengan habitat di alam, lazimnya ia hidup di bawah naungan. Makanya di tangan hobiis dan pekebun, laceleave diletakkan di bawah naungan shading net. Proborini menggunakan selapis jaring penaung dengan kerapatan 65% pada musim hujan. Memasuki kemarau, ditambahkan lagi selapis dengan kerapatan sama. Dr Purbo Djojokusumo, hobiis di Bogor, menggunakan shading net 80%. Di dataran rendah disarankan menggunakan 2 lapis net berkerapatan 70%. “Ciri intensitas cahaya matahari cukup, posisi semua daun membentuk sudut 45°,” tutur Proborini. Beberapa pekebun menambahkan plastik UV pada musim hujan untuk menghindari paparan hujan langsung. Secara umum, naungan shading net 65—75% memadai.
- Angin Anggota famili Araceae itu menyukai pergerakan udara. Oleh sebab itu, jangan menghalangi akses udara keluar-masuk rumah tanam dengan menutup dinding.
- Media Tanam “Prinsipnya akar anthurium butuh aerasi. Jadi media harus porous,” tutur Ir Sugiono Budhiprawira, praktisi anthurium di Bogor. Itu sejalan dengan sifat tumbuh anthurium yang epifit. Pekebun di Bogor dan Jakarta menggunakan cacahan pakis. Pakis cepat melewatkan air sehingga tidak menggenang. Potongan pakis membentuk rongga sehingga akar Beberapa pekebun di Jawa Tengah mencampur pakis dengan pupuk kandang atau kompos. Alasannya, pakis lebih sulit didapat. Namun, di dataran tinggi campuran itu tidak disarankan karena media menjadi terlalu asam dan berisiko akar busuk. Purbo memilih media campuran humus dan sabut kelapa dengan perbandingan 2:1. Sebelum digunakan media dikukus supaya steril. Media cocopeat murni tidak disarankan karena menyimpan air, akar anthurium berisiko busuk.
- Pupuk “Di alam anthurium mendapat nutrisi dari sisa daun yang jatuh ke tengah tanaman,” kata Greg Hambali, pakar botani di Bogor. Di tangan hobiis, supaya anthurium prima, Proborini memberikan pupuk lambat urai berbahan organik, misal guano dan anorganik, contohnya Decastar, secara berbarengan setiap 4 bulan. Pilih yang kandungan N-nya tinggi.
- Vitamin Asupan nutrisi tambahan boleh diberikan. Proborini menyemprotkan BI, Atonik, dan Superthrive secara bergantian setiap 3 hari. Dosis Vi dosis anjuran. Tujuannya supaya sosok tanaman vigor.
- Penyiraman Frekuensi dan dosis penyiraman tergantung kondisi cuaca dan lokasi penanaman. Pada hari sangat panas, disarankan menyiram 1 kali. Pada saat mendung atau hujan, cukup 2 hari sekali. Di dataran tinggi frekuensi lebih jarang. Paling baik penyiraman dilakukan dengan cara pengabutan. Itu penting untuk menjaga kelembapan udara 65—85% yang dibutuhkan anthurium.
- Insektisida & fungisida Sebagai tindakan preventif, disemprotkan insektisida dan fungisida setiap 1 sampai 3 bulan untuk membentengi tanaman dari serangan hama dan penyakit.
- Lap Daun yang terlihat kusam dilap rutin menggunakan lap halus yang dicelupkan ke air. Bila menggunakan larutan Atonik yang diencerkan dosis anjuran, penampilan daun jadi lebih sehat dan mengkilap. Daun dilap bagian atas dan bawah.
- Repotting Setiap 6 bulan dilakukan repotting. Biasanya diidentifikasi dengan melihat bentangan tajuk tanaman. Jika melewati bibir pot berarti saatnya pot diganti. Tanda lain, akar tanaman keluar melewati batas pot. Penggunaan pot dengan banyak lobang lebih baik, terutama untuk menjamin sirkulasi udara di daerah perakaran. Tujuannya menghindari busuk akar.