Mengatasi Permasalahan Seputar Pembiakan Ayam Kate Serama

  • 4 min read

Telur ayam kate serama menjadi harapan setiap peternak. Sebab, bulatan sebesar uang pecahan Rp500 itu awal kehidupan anak ayam. Tak heran bila Hartono bersorak gembira begitu melihat induk mulai berkotek, lalu meletakkan telur di sarang. “Rasanya bangga dan senang, telur yang dinanti-nantikan sudah hadir,” kata pemilik Galeri Serama itu. Namun, mengharapkan kedatangan ayam kate serama ternyata tidak semudah membalikkan tangan. Persentase keberhasilan menetas sangat kecil. Sosok mungil, bobot 350 g diduga menjadi penyebab. Jumlah telur sedikit dan daya eram induk rendah. Fatalnya, tidak semua induk rajin bertelur. Kegagalan lain, telur gagal dibuahi lantaran infertil. “Soal kawin serama jago. Tapi tidak semua sperma membuahi sel telur,” kata Rudiasfie Sjofinal, penangkar di Pondokbambu, Jakarta Timur.

Pilih Indukan bermutu

Kunci sukses menternak ayam kate serama sebenarnya pada pemilihan induk bermutu bagus. Asal-usul induk sangat penting diketahui penangkar pemula. Kelak darah induk bakal diwariskan pada sang anak. Jadi,sosok fisik menjadi pilihan utama sebelum membeli. Ayam kate serama berukuran mini terbukti menghasilkan induk cebol kaki pendek. Kelebihan lain, menurut pengalaman Muchsinin betina pendek pun potensial untuk petelur unggul. “Pinggul lebar sehingga daya tampung telur banyak dan gampang bertelur. Betina jangkung biasanya malah menyulitkan pejantan mengawininya,” ucap Muchsinin, penanggungjawab Mega Bird Farm (MBF) di Bogor, Jawa Barat. Selain sosok, umur induk wajib diketahui agar tidak salah membeli yang kurang produktif. Kasus itu dialami Megananda Daryono, pemilik MBF, puluhan induk ayam kate serama asal Malaysia yang dibeli ternyata apkir. Makanya, “Belilah ke penangkar terpercaya yang bisa menjamin kualitas ayam,” kata Muchsinin. Menurut ayah 2 anak itu lebih baik membeli induk remaja, umur 6 sampai 9 bulan dengan harapan peluang bertelur lebih besar dibanding yang sudah dewasa, umur 12 tahun ke atas. Induk muda juga dikhawatirkan menghasilkan telur muda kerabang lembek. Maklum, organ reproduksinya belum siap sehingga kegagalan pembuahan tinggi. Agar lebih yakin, Muchsinin selalu mengamati penampilan induk ayam kate serama. Memang agak sulit, tapi ia selalu memilih induk berkaki abu-abu. “Betina seperti itu biasanya rajin bertelur kuning, agak sulit,” katanya. Setelah itu barulah melihat dubur dan supit udang. Pilihlah yang lebar agar mudah bertelur. Pejantan tangguh pun berasal dari keturunan yang jelas. Paling tidak bisa diperkirakan anak-anaknya kelak. Idealnya, umur pejantan setahun atau lebih. “Kawin dini sah-sah saja untuk perkenalan. Namun, jaga staminanya jangan sampai loyo dengan pemberian pakan bergizi,” ucap Rudiasfie Sjofinal.

Perhatikan Waktu Yang Tepat Untuk Kawin

[caption id=“attachment_7884” align=“alignleft” width=“259”]ayam serama mengerami telur Ciptakan suasana tenang saat induk mengeram[/caption] Rudiasfie Sjofinal selalu memprogram kawin untuk meningkatkan keberhasilan pembuahan. “Pakai sistem dodokan saja karena mampu meningkatkan fertilitas hingga 60 sampai 70%,” katanya. Memang sepintas agak rumit dibanding sistem koloni dengan mencampur 1 jantan dan 3 betina. Yang penting penangkar perlu mencermati waktu tepat betina birahi. Pengalaman Rudi Pelung sapaan akrabnya, masa birahi betina biasanya pagi dan sore. Jadi, ia selalu menjadwalkan kawin pada pukul 05.30 sampai 08.00 atau 16.00 sampai 17.30. Teknik ini juga berguna untuk mendapatkan keturunan hanya dari satu pejantan bermutu. Keberhasilan pembuahan meningkat bila dibarengi dengan mencabuti bulu di sekitar dubur. Maksudnya agar penetrasi sempurna sehingga sperma tidak tumpah di sekitar bulu. “Kalau bisa kloaka diolesi kapas yang sudah dibasahi air hingga bersih,” kata Ngadilin, peternak di Medan, Sumatera Utara. Pakan bergizi pun turut meningkatkan fertilitas. Pilih voer bernutrisi lengkap sebagai menu sehari-hari. Berikan pakan itu setiap hari dan selalu tersedia sepanjang waktu. Tambahkan pula vitagrit, gerusan sotong, atau pasir laut agar kerabang tebal. “Berikan toge atau cacahan sawi, dan pepaya seminggu sekali untuk mencukupi gizi sekaligus mendongkrak libido,” ucap Muchsinin.

Telur Yang Fertil

[caption id=“attachment_7885” align=“alignleft” width=“293”]anakan serama Segera masukkan inkubator[/caption] Kasus induk ayam kate serama ogah mengeram sering dialami penangkar. Fatalnya, induk meletakkan telur di sembarang tempat sehingga sering terinjak hingga pecah. Membiasakan induk bertelur di sarang bukan pekerjaan gampang. Begitu induk berhasil mengeram bukan berarti pekerjaan sebagai penangkar serama selesai. Pastikan telur yang dierami benar-benar fertil. Keberadaan sel telur perlu dicek dengan meneropong di lampu atau senter pada hari ke-7. Bila terlihat jaringan urat darah di telur berarti ada benih; bening, gagal. Namun, kalau telur hanya tampak bintik hitam segera diambil karena benih mati. Pengecekan telur dapat diulang pada minggu ke-2. Perhatikan kelembapan udara di sekitar kandang saat memasuki hari ke-18 atau 21. Ini penting supaya telur menetas sempurna. Idealnya, kelembapan udara di kandang 75%. “Jika terlalu panas, segera siram air atau sediakan air di baskom, lalu letakkan di dekat sarang,” kata Johan Nasution, peternak di Bekasi, Jawa Barat. Begitu menetas, anak ayam kate serama segera dimasukkan ke inkubator yang dilengkapi lampu untuk penghangat. Jumlah lampu sangat tergantung densitas, yang penting pastikan suhu ruangan 38°C. Dengan cara itu, induk akan tetap mengeram hingga telur terakhir pecah.