Cara Membasmi Rumput Liar (Gulma) Dengan Herbisida Organik

  • 2 min read

Mati satu tumbuh seribu. Adagium itu pas buat menggambarkan keuletan hidup gulma. Satu gulma dicabut, sesaat kemudian puluhan lainnya muncul. Celakanya, kehadirannya selalu menurunkan produktivitas. cara membasmi rumput liar dengan herbisida Bubuk jagung dapat diandalkan untuk menanggulanginya. Tingkat kerugian yang diakibatkan berbeda-beda tergantung jenis tanaman. Produksi padi menukik hingga 54% lantaran hadirnya tamu tak diundang itu. Sedangkan, jagung “cuma” 46%. Mengendalikannya jelas butuh biaya dengan cara seperti penyiangan.

Apa Itu Gulma

Rumput liar atau Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya dan umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya, menurunkan kuantitas dan kualitas produksi, serta menjadi tempat berkembang biaknya hama dan penyakit. Pertumbuhan gulma harus segera diatasi agar tidak menyebar terlalu cepat.

Cara Menanggulanginya

Metode dan Cara membasmi rumput liar yaitu dengan menyemprotkan herbisida. Umumnya herbisida yang mengandung paraquat. Luasan satu hektar membutuhkan 4 liter. Sayang, harganya kini mengangkasa. Belum lagi, ia tak ramah lingkungan. Masih ada jurus lain: mulsa plastik hitam perak. Lazim digunakan dalam budidaya komoditas bernilai ekonomis tinggi. Misalnya, cabai, paprika, melon, stroberi, dan tomat. Walau efektif, Anda harus merogoh kocek dalam-dalam.

Herbisida Organik

[caption id=“attachment_8076” align=“alignleft” width=“191”]herbisida jagung Jagung, jadikan herbisida[/caption] Setiap hektar cabai butuh 10 gulung setara dengan 200 kilo mulsa. Harganya, Rp15.000,00 per kilogram. Anda membutuhkan Rp3-juta untuk menangkal munculnya gulma. Adakah Cara membasmi rumput liar dan gulma yang ampuh? Ada! Berpalinglah pada herbisida organik. Ia berasal dari hasil sampingan pengolahan jagung. Sisa penggilingan jagung disebut gluten yang kaya protein itu mengandung dipeptida. Ia adalah zat penghambat pertumbuhan gulma. Ternyata gluten efektif menjegal kedatangan beragam gulma. Beberapa di antaranya: krokot (Portulaca oleracea), dieng abang (Chenopodium album), bayam liar (Amaranthus hybridus), rumput bebek (Echinochloa sp), dan rumput jampang (Digitaria sp). Cara pemakaiannya juga gampang. Campurkan saja gluten ke tanah sebelum pindah tanam. Bisa pula taburkan di tanah yang telah diolah 6 pekan sebelum tebar benih. Jangan harap benih yang Anda semai bersemi kalau ditabur bersamaan dengan gluten. Dosisnya 1 sampai 2 kg per m2. Juga bisa ditaburkan dibedengan tomat atau cabai yang sudah tumbuh. Tujuannya menghambat kecambah gulma yang belum tumbuh. Kelebihan gluten lainnya, mengandung nitrogen cukup tinggi. Kira-kira 10% dari bobotnya. Nah, berarti juga dapat menghemat ongkos pemupukan. Gluten bukannya tanpa cacat. Ia menyebabkan kelembapan tinggi. Akibatnya, rawan serangan jamur.