Mengatasi Kekurangan Unsur Hara Pada Lahan Tanaman Pertanian

  • 3 min read

Tujuh belas November 1869. Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah resmi dibuka. Kehadiran parit raksasa sepanjang 168 km itu membuat arus niaga antara saudagar Eropa dan Asia kian lancar. Terusan Suez memangkas jarak ribuan kilometer mengelilingi Benua Afrika yang ditempuh berbulan-bulan menjadi hitungan jam saja.

Mirip konsep kanal air buatan

Loekito kini mengandalkan penggunaan pupuk daun sebagai salah satu kunci sukses membuahkan tabulampot dan memperkaya unsur hara tanaman. Biasanya pupuk diberikan ke media, lalu hara disedot akar dan dikirim ke daun. Di “dapur” tanaman itulah unsur hara tanaman diolah bersama CO, melalui proses fotosintesis menjadi sari-sari makanan berupa gula dan oksigen. “Penyemprotan pupuk daun memotong proses penyerapan hara karena pengiriman dari akar Ai-by-pass langsung ke daun. Lebih parktis,” kata Eddy. Dampaknya, pengaruh tambahan unsur hara tanaman membuat cepat terlihat. Bila tabulampot disemprot pupuk dengan kandungan N tinggi, tunas-tunas baru muncul dalam hitungan minggu. Yang disemprot rabuk ber-P tinggi, cepat berbuah. Proses penyembuhan tanaman “sakit”, misal karena kekurangan hara pun lebih singkat. Selain itu, penggunaan pupuk daun mengurangi “kelelahan” akar dalam menyerap unsur hara.

Pupuk Unsur Hara Dengan Takaran Sesuai dosis

[caption id=“attachment_13890” align=“aligncenter” width=“563”]tanaman yang kekurangan unsur hara Kunci buahkan: pupuk, air, dan pangkas[/caption] Pemilik nurseri Golden Image di Kedoya Raya, Jakarta Barat, itu menyarankan penggunaan beberapa merek secara pupuk secara bergantian. Ini lantaran kebutuhan unsur hara tanaman secara tepat terutama unsur mikro sulit diukur. Dengan penggunaan berbagai merek, diharapkan kebutuhan itu terpenuhi. Pupuk unsur hara tanaman Yang ada di pasaran saat ini antara lain Hyponex, Growmore, Vitabloom, Dekastar, dan Molifert. “Paling bagus pakai yang organik,” ujar Eddy. Frekuensi penyemprotan 7 sampai 10 hari sekali dengan dosis sesuai tertera pada label. Pada masa pertumbuhan vegetatif pilih pupuk dengan kandungan N tinggi. Menjelang berbuah ganti dengan yang berkadar P dan K tinggi. Pupuk disemprotkan ke seluruh bagian tanaman, terutama bagian belakang daun karena di sana letak stomata. Sisanya disiramkan ke media. Namun, pemberian pupuk lewat akar tetap diperlukan. Eddy membenamkan pupuk kandang saat baru tanam. Pemberian diulangi setiap 6 bulan atau 1 tahun. Sumber pupuk kandang berupa kotoran ayam, sapi, atau kambing. “Tapi kalau menggunakan pupuk ayam, media harus dicampur pasir,” kata ayah 2 anak itu. Pupuk asal kotoran ayam mengikat tanah terlalu kuat sehingga tanah gampang mengeras.

Pola Siram Yang tepat

[caption id=“attachment_13889” align=“aligncenter” width=“554”]Tabulampot belimbing Tabulampot berbuah lebat idaman kolektor[/caption] Selain pupuk dan media, penyiraman kunci penting lain. Pemberian air mesti ke seluruh media. Makanya untuk para pemilik tabulampot di rumah, Eddy menyarankan penyiraman dengan ember yang diguyurkan mengelilingi media ketimbang selang. Penyiraman dihentikan bila air sudah keluar melalui bagian bawah pot. Kalau terlalu “banjir”, hara ikut terbuang. Sementara bila kurang air, daun mengering seperti terbakar. Agar tanaman kian terpacu berbuah, lakukan pemangkasan rutin pada dahan tidak produktif, cabang bekas buah, dan cabang sakit. Selain itu, zat perangsang tanaman seperti Novelgro, Auksin, dan Rotone-F boleh disemprotkan. Manfaatnya, antara lain menambah jumlah klorofil sehingga kegiatan memasak hara lebih intensif. (Adi Sucipto)