Hama dan Penyakit Aglaonema Serta Pengendaliannya

  • 4 min read

Punah sudah harapan Yenny Widjaya untuk berlomba di Flona tahun ini, Jakarta. Daun aglaonema andalannya rusak terserang penyakit aglaonema. Andai tanaman itu sehat, Yenny memperkirakan koleksinya bakal “berbicara” di kontes lantaran ia juara ke-3 pada Flona tahun ini. Sang cendawan menyerang aglaonema koleksi Yenny Widjaya pada awal musim hujan. Hobiis di Purwokerto itu mengaku lalai merawat karena kesibukan kerja. Gara-gara terlalu banyak disiram oleh pekebunnya, cendawan pun bersorak. Tanpa ampun tanaman aglaonema bernilai belasan juta rupiah itu diserang. Pemilik Indo Computer itu berusaha menyelamatkannya dengan menyemprot fungisida. Sayang, tindakan itu terlambat. hama dan penyakit tanaman Penyakit Aglaonema

Hama Dan Penyakit Yang Umum Menyerang Aglaonema Serta Pencegahannya

Serangan cendawan hanya salah satu penyakit aglaonema yang sering menyerang. Selain cendawan, Masih banyak kendala lain yang menghadang. Ikuti tips dan trik berikut itu bisa diselamatkan.

  1. Daun keriput
  2. Daun terbakar
  3. Batang busuk
  4. Mengkilapkan daun
  5. ujung daun aglaonema yang mengering
  6. Akar cepat tumbuh
  7. Kelambu aglaonema
  8. Anthracnose
  9. Bacterial Leaf Spot
  10. Copper Deficiency
  11. Myrothecium Leaf Spot

 

Daun keriput

Bila daun aglaonema, terutama donna carmen keriput, itu tanda serangan virus. Ia sejenis dengan virus pada tomat, tetapi tidak mematikan. Serangannya hanya membuat daun keriting sehingga penampilan rusak. Penyakit itu menyebar ke tanaman lain lewat pisau setek yang tidak steril. Supaya tidak menyebar, musnahkan tanaman terserang. Upaya lain, sterilkan pisau sebelum memisahkan anakan.

Daun terbakar

Daun terbakar ditandai warna kekuningan di permukaan,dibiarkan daun jadi cokelat kuning dan akhirnya bolong Idealnya anggota kerabat Araceae itu hanya menerima sinar matahari 40%. Oleh karena itu, pasang naungan 60% di areal terbuka. Kelebihan sinar, meski tidak sampai membakar daun, juga bisa menyebabkan warna kusam.

Batang busuk

Penyebab daun dan batang aglaonema membusuk lantaran tanaman terlalu banyak disiram, sementara media tanam padat sehingga air tertahan di pot. Akibatnya daun memucat dan kusam. Untuk mengatasinya ganti media tanam dengan yang lebih porous. Kurangi frekuensi penyiraman pada musim hujan menjadi 2—3 kali seminggu.

Mengkilapkan daun

Daun mengkilap tanda tanaman sehat. Sebaliknya kusam berarti kesehatan terganggu. Agar aglaonema tampak prima, semprotkan leaf shine ke permukaan daun lalu lap dengan kapas atau kertas tisu halus hingga cairan merata.

Ujung daun aglaonema yang mengering

Daun muda aglaonema kerap menjadi kering sehingga keindahannya berkurang. Penyebabnya antara lain terbentuk bunga. Bila tidak ingin dijadikan buah, buang saja bunga itu karena menyerap banyak energi. Pemupukan dengan dosis P dan K tinggi merangsang tanaman rajin berbunga. Untuk itu ganti pupuk dengan memilih kombinasi N lebih tinggi dibandingkan P dan K. Penyebab daung kering antara lain, terjadi kerusakan pada akar akibat serangan hama atau penyakit, seperti pythium. Untuk mengetahui penyebabnya, bongkar tanaman dari pot. Buang akar rusak dan oleskan zat perangsang akar, misal Auxin dan Root on.

Akar cepat tumbuh

Menyetek aglaonema berisiko tinggi. Bila salah penanganan, alih-alih dapat tanaman baru, justru induk yang mati. Agar aman, sebelum dipotong usahakan batang itu menghasilkan akar. Caranya, ambil gelas plastik bekas minuman lalu potong dua. Bagian atas dipasang (dikalungkan) di pangkal batang. Masukkan media ke dalamnya hingga penuh. Setelah 2 sampai 4 minggu, tanaman telah berakar. Batang siap dipotong. Tanam potongan itu seperti individu baru. Sedangkan bonggol batang memunculkan tunas baru dalam 2 sampai 4 minggu. Induk dan anak pun selamat.

Kelambu aglaonema

Meski risikonya besar, pekebun di Thailand tetap memperbanyak aglaonema dengan cara setek. Untuk mengurangi risiko kematian ada triknya. Siram media tanam hingga jenuh. Setelah itu masukkan dalam kantong plastik bening yang cukup besar untuk memuat pot. Ikat mulut kantong agar uap air tidak keluar. Kelembapan tinggi dan hawa panas merangsang setek mengeluarkan pucuk dan akar baru. Setelah 40 hari, bibit dikeluarkan dari kelambu. Saat itu akar dan daun baru sudah terbentuk sempurna.

Anthracnose

Penyakit Aglaonema Muncul dengan Tanda tanda Lingkaran kuning mengelilingi bintik-bintik daun coklat melingkar hingga oval. Bintik-bintik yang tumbuh berdiameter 2 inci dan mengandung struktur buah jamur hitam kecil dapat tumbuh hingga diameter 2 inci. solusinya yaitu hindari penyiraman secara vertikal ( Posisi Ceret Siram berada tepat atau tegak lurus dengan posisi bunga)

Bacterial Leaf Spot

Penyakit aglaonema yang satu ini ditandai dengan Bintik-bintik daun kecil berwarna abu-abu atau hijau tua membesar dan bentuknya tidak beraturan, berwarna cokelat, coklat tua atau hitam. Bintik-bintik daun kecil berwarna abu-abu atau hijau tua membesar dan berubah bentuk, menjadi cokelat, coklat tua, atau hitam. Mengatasinya cukup dengan membuang daun yang terinfeksi dan sirami dengan cara yang membuat permukaan daun tetap kering.

Copper Deficiency

Gejala Penyakit Aglaonema yang satu ini yaitu Daun yang baru tumbuh akan berwarna kuning, berbentuk tali atau terdistorsi. hal ini disebabkan Aglaonema kekurangan zat tembaga. Gunakan mikronutrien tambahan yang mengandung tembaga. Daun yang telah rusak tidak akan pulih kembali. Namun Dedaunan baru akan muncul secara normal.

Myrothecium Leaf Spot

Penyakit Aglaonema ini ditandai dengan Ujung dan tepi daun membentuk bintik-bintik daun oval abu-abu-coklat besar. Di dalam bintik-bintik di bagian bawah daun, struktur jamur terbentuk di cincin konsentris. Jangan menggunakan pupuk nitrogen dalam jumlah berlebihan.