Leopard prince Terbaik Se-Asia Pasifik

  • 3 min read

Penampilan leopard prince itu amat prima. Sebuah tangkai bercabang 5 dilekati 28 kuntum berbentuk standar dan berukuran 8—9 cm. Seperti turunan Dtps, sun prince x phal. ho’s french fantasia lain, leopard prince itu juga berwarna dasar putih dan bertotol-totol merah tua. Keistimewaan sogo Fl 138, pigura merah muda selebar 0,5— 1 cm melingkari kuntum. Motif totol dan berpigura yang tersusun rapi tergolong langka. “Susah dapat anggrek seperti itu,” tutur Wenny Herlina, penganggrek di Jakarta yang melihat langsung penampilan sang juara di arena lomba. Pemilik H&W Orchids itu terbang ke Taiwan dan dilanjutkan ke Tainan 4 jam untuk melihat perkembangan anggrek dunia. Sang grand champion itu ditawarkan US$30.000 atau setara Rp282-juta oleh pemiliknya, Sogo Orchids. “Harganya mahal lantaran berpotensi untuk diklon, " ungkap pemilik kavling 16 di Taman Anggrek Indonesia Permai, Jakarta, itu. Anggrek istimewa seperti itu selalu dicari pengusaha untuk diperbanyak. Setelah diperbanyak pangeran macan akan memberi pemasukan jauh lebih tinggi daripada harga beli.

Perlu Ruang khusus

[caption id=“attachment_7917” align=“alignleft” width=“210”]Dendrobium Dendrobium tipe nobile[/caption] Leopard mengungguli pesaingnya yang berlomba di grup C. Grup itu mempertandingkan phalaenopsis, doritis, dan doritaenopsis, disingkat dtps. Lolos dari pesaing di grupnya, ia bertarung lagi dengan juara grup A (cattleya dan kerabat), juara grup B. (paphiopedilum, phragmipedium, dan cypripedium), serta jawara Grup D. (genus lain, termasuk dendrobium). Perhelatan akbar penganggrek se Asia Pasifik mempertandingkan 6 grup. Selain yang disebut di atas, 2 kelas lainnya adalah grup E untuk anggrek berkelompok dalam 1 pot dan lomba taman bernuansa anggrek (grup F). Masing-masing grup bertanding di ruang tersendiri. Penggemar anggrek bulan dapat menyaksikan keindahan sang grand champion dan phalaenopsis terbaru di ruang Grup C. Di sana 10 kelas dipertandingkan, yaitu: anggrek dengan petal berdiameter 7 cm warna putih, diameter 7 cm warna lain, tipe mini, hibrida pink, hibrida berstrip, hibrida putih, hibrida spot, hibrida spot besar, kuning, dan warna lain. Masing-masing kelas diikuti oleh puluhan bahkan ratusan peserta, termasuk varietas-varietas terbaru. Peserta di grup cattleya juga semarak. Maklum Taiwan dikenal sebagai jagonya cattleya. Di grup itu mudah dijumpai cattleya berkuntum banyak, berwarna paling cemerlang, atau paling semerbak. Tampil sebagai juara Blc. chun yeah ‘goodlight’ #17 yang menampilkan 6 kuntum kuning dan lidah merah selebar 20 cm. Penampilan peserta di Grup E tak kalah meriah. Kelas yang mempertandingkan tanaman anggrek berkelompok di dalam 1 pot itu belum pernah berlangsung di Indonesia. Grup itu terdiri atas 2 kelas, ukuran pot kurang dari 45 cm dan 45—75 cm. Salah satu peserta menampilkan pot berii^uluhan anggrek berbunga ungu cerah. Sosoknya persis parsel imlek lantaran tangkai bunga diikat pita warna-warni. Ada pula pot yang dipasangi kayu setinggi 1 m dan bercabang. Di cabangnya ditempel anggrek berwarna ungu dan putih. Penampilannya mirip rangkaian bunga. Peserta lomba taman anggrek juga cukup mengagumkan. Bayangkan lokomotif kuno menyembul dari kerimbunan anggrek aneka rupa. Juara grup itu berupa taman yang menggambarkan pohon kayu raksasa penuh anggrek aneka jenis dan warna.

Lautan anggrek

[caption id=“attachment_7918” align=“alignleft” width=“286”]Wenny Herlinadi Wenny Herlinadi antara lautan anggrek[/caption] Lomba berlangsung di Taiwan Beru Exhibition Center di Tainan, 400 km selatan Taipeh, Ibukota Taiwan. Ribuan anggrek bulan warna putih menghias gerbang setinggi 6 meter yang bertuliskan APOC 2004. Perhelatan yang diselenggarakan oleh kumpulan penganggrek di kawasan Asia Pasifik tergolong amat besar. Kegiatan itu setara dengan World Orchids Conference. European Orchids Conference, dan Asia Orchids Conference. Selain Indonesia, hampir semua anggota APOC berpartisipasi, seperti Australia, Brunei Darussalam, Cina, Hawaii (USA), Hongkong, Jepang, Selandia Baru, Papua Nugini, Singapura, dan Thailand. Dalam kontes itu tak ada satu pun anggrek Indonesia yang ambil bagian. Menurut Wang Ming Chuan, penganggrek senior di Taiwan beberapa negara di luar anggota, seperti Afrika Selatan, Meksiko, dan Inggris, turut berpartisipasi. Mereka turut memamerkan kemajuan anggrek di negaranya. Hampir semua nursery tuan rumah besar dan kecil mengeluarkan anggrek andalan untuk menarik perhatian pengunjung yang datang dari berbagai penjuru dunia.