Selendang Grand Champion bagi Cinhua

  • 3 min read

Sosok cinhua grand champion itu memikat. Nonong bulat penuh berkesan tebal, marking merata dari insang hingga pangkal ekor. Taburan mutiara tampak terang dan penuh menyelimuti seluruh tubuh yang kemerahan. “Penampilannya sangat bagus dan proporsional,” ujar Siabang, ketua juri asal Bandung. Langkah kampiun cinhua B meraup gelar grand champion seolah tak tertandingi. Sejak penyisihan sampai masuk babak nominasi 10 besar, tak ada satu pun dari 25 pesaing di kategori berukuran 16—23 cm itu yang bisa menyetop. Ia terus melenggang mulus meraih juara di kelasnya. Memasuki babak grand champion hanya kampiun cinhua A dari 9 kampiun lain yang menempel ketat. Lou han milik Kiking Zamorano itu akhirnya tersungkur disaat voting.

Sengit di cinhua A

[caption id=“attachment_7988” align=“alignleft” width=“365”]Kontes perdana Kontes perdana 2019 di Bandung sangat semarak[/caption] Ketatnya persaingan merebut juara kelas terjadi di kategori cinhua A, C,klasik, dan unik. Maklum ke 4 kategori tersebut pesertanya cukup, kategori cinhua A, 41 ikan, cinhua C, 41 ikan, cinhua klasik, 20 ikan, dan unik, 25 ikan, dan . Di kategori cinhua C, pengisi akuarium 16 milik Puji dari Bandung sukses merebut juara setelah menaklukkan pengisi akuarium 15, 8, 19, dan 22. Dari pengamatan Mitrausahatani, kategori cinhua A yang paling menyedot waktu paling lama saat kampiun dipastikan milik pengisi akuarium 03. Setidaknya 35 menit dihabiskan oleh para juri untuk berdiskusi dan menilai ulang kembali. Maklum, pesaing terberat dari akuarium 20 juga berpenampilan sangat prima. Menurut Siabang, kedua ikan itu sama-sama memiliki tubuh dan nonong yang bagus. Pengisi akuarium 20 malah unggul dalam corak dan kecerahan warna tubuh. Sayang sirip atas sebagai ciri utama golongan cinhua agak pendek dan mengembang ke atas. “Jadi sirip ekornya mirip cencu,” ujar hobiis lou han di Bandung itu. Keunggulan lain kampiun cinhua A itu ia bemonong bulat tebal. Meski pengisi akuarium 20 harus puas meraih peringkat ke 2 di kategori cinhua A, ia tetap menyita perhatian penonton. Terbukti ikan milik Kiking Zamorano itu dinobatkan menjadi lou han pilihan favorit pengunjung.

Pertama di 2019

Kontes yang diadakan di Gedung Padepokan Seni, Bandung, dari 15—18 Januari 2019 itu menjadi pembuka di tahun monyet ini. Lomba yang ke 8 diselenggarakan di kota kembang itu diikuti sekitar 287 peserta dari Bandung, Karawang, Tasikmalaya, Garut, Cilacap, dan Surabaya. “Kami sebut kontes rakyat supaya masyarakat luas ngga takut untuk ikut,” ujar Isma Zulfikar, ketua lomba. Buktinya jumlah peserta itu melebihi target panitia sekitar 200 peserta. Lomba itu mempertandingkan 12 kategori. Seluruh ikan dinilai oleh 3 juri lokal asal Bandung dan Garut. “Juri dipilih berdasarkan kesepakatan para anggota Lou han Club Bandung,” tutur Isma. Masing-masing kampiun berhak memperoleh trophy, piagam dan televisi 14". Bagi grand champion memperoleh tambahan uang tunai Rp500.000.