Kesan Maksimal Taman Tropis Mini

  • 3 min read

Pantas Budi, sang pemilik, kini betah berlama-lama duduk di sana. Harmonisasi warna-warni tanaman menawarkan kenyamanan. Di tengah-tengah menyembul kolam mini berpadu dengan deretan aralia dan bakung di pinggirnya. Di sudut-sudut taman tropis tumbuh menjulang pandan bali, palem merah, dan cemara meredam terik matahari. Taman tropis itu memang tepat untuk hunian tipe 36 atau 45 yang berlahan sempit. Pasalnya gaya itu tidak membutuhkan banyak aturan. Tanaman dibiarkan tumbuh sesuai karakternya, tetapi tidak liar. Setiap jenis tanaman hadir dalam komposisi bebas sehingga ciri khasnya muncul. Selain itu komposisi padat tanaman tropis memperlunak kesan keras tembok yang menjulang.

Pemilihan Jenis Tanaman Untuk Taman tropis

Merancang taman tropis relatif gampang asal penataan harus tepat supaya terlihat asri. Pilih fokus pandang berukuran mini seperti kolam mini, pancuran air, atau pot yang bisa menjadi magnet penglihatan. Fokus pandang menempati minimal 10% dari luas taman. Posisinya di tengah atau pinggir. Agar terkesan unik bisa juga menggunakan bentuk hard landscape yang tidak lazim seperti kolam berbentuk segitiga atau pancuran bersusun. Taman tropis Mini membutuhkan sedikit tanaman. Pemilihan warna tanaman seminimal mungkin. Sebab tanaman berwarna mencolok dalam jumlah banyak justru menimbulkan kesan sempit. Letakkan tanaman tinggi di sudut taman sebagai latar untuk memberikan dimensi ketinggian. Idealnya tanaman latar berbentuk langsing dengan tajuk tidak terlalu rindang. Tujuannya agar tidak menutupi tanaman kecil di bawahnya. Selain itu, pertumbuhannya relatif lambat dan g; npang dirawat. Contoh pandan bali, dracaena tricolor, yuka, palem-paleman, dan cemara lilin. Kolam berisi tanaman dapat dimanfaatkan sebagai latar, asal cahaya matahari memadai. Tanaman air seperti papirus dan putoy ditanam dalam pot kedap air atau kolam dan diletakkan di sudut taman untuk memberikan kesan segar.

Pilih Tanaman yang tumbuh lambat

[caption id=“attachment_7941” align=“alignleft” width=“399”]pengaturan taman Tanaman tinggi di sudut taman[/caption] Khusus pinggir teras rumah, tanamlah perdu sebagai border teduh. Pilih yang tidak memerlukan pemangkasan intensif. Misalnya philodendron, xanadu, nanas merah (Ananas), bakung (Amarilis), sambang dara, dan tabernae Tabernae montana. Bila intensitas cahaya matahari minim, maranta, bromelia, diffenbachia, atau aglaonema lebih pas. Tanaman ornamental seperti anthurium, sikas atau zamia bisa jadi pilihan sehingga penampilan taman lebih eksklusif. Kombinasi warna dan bentuk tanaman harus diperhatikan agar penampilan taman semarak. Contoh philodendron tampak serasi bersanding dengan sambang dara. Perpaduan hijau dengan merah sangat kontras. Bisa juga ditambahkan batu-batu supaya tampak lebih alami. Sebagai penutup tanah atau groundcover pilih yang pertumbuhannya lambat supaya pola taman tropis tidak cepat berubah. Contoh bawang-bawangan, alang hijau kecil, calathea daun tipis, katis kodok atau pandan kuning. Variasi bentuk daun dan warna tanaman harus diperhatikan agar terlihat indah. Hindari penanaman portulaca sebagai groundcover karena menambah kesan sempit.

Perawatan Taman Tropis

Untuk mengisi tanah kosong ada beberapa jenis rumput sebagai pilihan. Rumput gajah memiliki tekstur kasar, tetapi mudah dirawat dan tahan di bawah naungan. Rumput bertekstur halus antara lain rumput golf, rumput babat, rumput peking, dan rumput swiss. Namun jika malas memelihara dan memangkas, pakai saja kucai mini (ophiopogon). Tanaman itu bandel, tahan di bawah naungan bahkan tidak terkena sinar matahari. Kucai mini juga tidak butuh pemangkasan. Penampilan taman tropis akan selalu terlihat cantik bila dirawat. Untuk taman mungil perawatannya relatif gampang. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Supaya tanaman subur setiap bulan taburkan NPK dosis 3 kg/m2. Pemberian pupuk kandang dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan dosis 10 kg/m2.