Sepotong tanaman bunga zinnia incaran perangkai bunga

  • 3 min read

Nasib bunga zinnia ibarat Cinderella pada siang hari, tak dilirik oleh hobiis. Paling banter anggota famili kangkung-kangkungan itu cuma menjadi tanaman hamparan. Itu dulu. Sekarang, tanaman zinnia adalah Cinderella pada malam hari yang memikat pangeran tampan. Kini bunga potong itu menjadi incaran perangkai bunga.

Semua berkat Oklahoma dan raksasa biru yang bersosok lebih bongsor. Perubahan nasib itu bermula dari kreasi Atrina Rahayu. Ketika itu zinnia tampil menawan dalam rangkaian eksklusif yang dipajang pada open house PT Bina Usaha Flora.

Cocok Untuk Di buat Rangkaian Bunga

Pemilik studio Colours di Tomang, Jakarta Barat, itu merangkainya bersama daun philodendron, asparagus, dan ivy. Zinnia terlihat elegan di antara buah labu hias, liatris, dan ivy dalam teko antik. Warna-warni eksotis seperti merah, jingga, krem, dan hijau “menyihir” mata tamu yang datang ke Desa Mariwati, Cipanas, Cianjur.

Penampilan bunga zinnia itu tak luput dari pujian Dhani Bustanil Arifin, mantan ketua Asosiasi Bunga Indonesia. “Keindahannya tidak kalah dari gerbera”, tuturnya membandingkan dengan bunga potong lain yang bentuknya mirip. Pujian serupa datang dari Diniwati Abidin, pemilik Eldadi Usaha Flora. “Zinnia bisa jadi pilihan baru perangkai. Apalagi bunga zinnia berwarna hijau yang tergolong langka di dunia florist. Sayang daya tahan masih singkat sehingga perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Zinnia Tahan Lebih lama

tanaman zinnia baru itu jadi alternatif para florist lantaran sosoknya tak kalah indah dibanding krisan dan gerbera. Ukuran bunga mencapai 8 s/d 10 cm, jauh lebih besar ketimbang jenis sebelumnya yang maksimal 6 sampai 7 cm. Mahkota bunga zinnia tersusun 1, 2, hingga belasan lapis. Sosok seperti itu membuatnya bak pinang dibelah dua dengan krisan sehingga amat pantas tampil dalam rangkaian.

Sebelumnya, tanaman zinnia yang lazim disebut kembang kertas hanyalah penyemarak halaman seperti kenikir alias tagetes dan kembang kancing alias gomphrena. Lantaran daya tahan rendah, anggota famili Convolvulaceae tak pernah naik pangkat.

“hal Itu karena leher bunga zinnia berlubang sehingga gampang merunduk,” ungkap 2 Ida Widaningsih, manajer Bina Usaha Flora. Karena cepat layu setelah dipotong, sambutan konsumen dingin saat diperkenalkannya pada 1999.

[caption id=“attachment_13860” align=“aligncenter” width=“300”]bunga kertas tanaman zinnia Warna bunga oranye nan langka[/caption]

Toh, Ida tidak putus asa. Pada 2014, ia memperkenalkan tanaman zinnia baru jenis Oklahoma dan giant blue. Ada beberapa varietas baru yang didatangkan dari Jerman dan Amerika Serikat yakni giant salmon, giant scarlet, giant lilac magellan, dan envy. Beberapa diawali kata raksasa lantaran tinggi tanaman mencapai 1 m dengan bunga besar dan berlapis-lapis.

Tanaman zinnia gampang untuk dibudidayakan

Daya tahan tanaman zinnia varietas baru itu mencapai 4 hari sehingga beberapa konsumen mulai meliriknya. Tanaman asli Mexico itu juga ternyata sangat gampang ditanam karena mirip krisan. Ia cepat dipanen, hanya 1,5 sampai 2 bulan, bandingkan krisan yang mencapai 3 bulan.

Kini beberapa pekebun mulai menanam tanaman zinnia dengan nilai jual Rp7.000 s/d Rp8.000/ikat berisi 10 tangkai. Dengan begitu para florist tak perlu serepot sang Pangeran ketika mencari Cinderella yang menghilang dengan mencocokkan sepatu kaca kepada semua gadis.