Tanaman Mutasi: Daun Putih Kuning Puluhan Juta Harganya

  • 5 min read

Wajar bila perasaan bahagia dan senang menyelimuti hati Tommy. Baginya memiliki tanaman satu-satunya di dunia itu memberi kebanggaan tersendiri. Bonggol kokoh dihiasi 12 sampai 15 daun yang menjulang setinggi lebih 1 m itu memang tampil istimewa. “Tanaman ini langka. Apalagi daunnya variegata,” tuturnya. Koleksi berharga wah itu menambah koleksi ratusan tanaman mutasi lain. Di Kepaduri, Jakarta Barat, anggota keluarga Cycadaceae itu diperlakukan bagai sang raja. Ia merawatnya di taman seluas 1.000 m2 bersama koleksi ence mutasi lain, seperti E. horridus, E. caffer, dan E. hielde brantii yang berharga minimal Rp20-juta per tanaman. Tak heran bila media tanam, pupuk, hingga penyemprotan fungisida diberikan ekstra hati-hati. “Pokoknya harus dijaga dan dirawat benar-benar,” kata ayah 4 anak itu sembari tersenyum. Tak hanya Tommy yang mania tanaman mutasi. Kolektor lain seperti Chandra Gunawan, Ukay Saputra, Irsan Pohan, dan Thomas Aquinas W Santoso pun kepincut palem variegata, sikas mutasi, dan tanaman aneh lain. Walaupun harga selangit, berbagai usaha dilakukan demi mendapatkan tanaman abnormal itu. Ukay tak segan keluar-masuk hutan bahkan ke luar negeri untuk menambah koleksi mutasinya. Nurseri-nurseri di seputar Jabotabek pun tak lupa untuk disambangi. “Ada kepuasan bila mendapatkan yang mutasi bagus karena nilai jualnya sangat tinggi,” ucapnya. Tak heran saat Trubus berkunjung ke Annisa Nurseri di Rawabelong, Jakarta Barat, jajaran tanaman variegata seperti anthurium, palem waregu, jati, Asplenium nidus, dan jati emas menghiasi rak besi. Selain itu, nephrolepis kristata menambah koleksi di antara daun belang-belang itu.

Anggrek Mutasi permanen

[caption id=“attachment_7702” align=“alignleft” width=“282”]Encephalartos lehmannii Encephalartos lehmannii, langka dan variegata[/caption] Umumnya hobiis mencari tanaman variegata lantaran lebih mudah diperoleh dibanding tanaman langka. Walaupun harga tak semewah tanaman langka, tetapi jutaan rupiah tetap melekat. Namun, membeli tanaman variegata atau mutasi lain berarti untung-untungan. Walaupun waktu kecil ada gejala mutasi, belum tentu saat dewasa sifat itu tetap bertahan. “Sebelum membeli teliti sifat tanaman itu. Ia hidup di mana, butuh suhu berapa, dan perlakuan yang cocok untuk mempertahankan mutasinya,” tutur Ukay. Mutasi yang baik bersifat permanen. Artinya, perubahan lingkungan atau aneka perlakuan tidak mengubah sifat mutasi. Selain itu, “Harga diukur dari, kelangkaan, keunikan, dan jenisnya,” kata Irsan Pohan, kolektor tanaman. Menurut Irsan harga normal akan berlipat ganda nilainya bila bentuk tidak lazim, permanen, corak bagus dan unik. Encephalartos horridus mutasi misalnya. Normalnya, tanaman asli Afrika Selatan itu berdaun lebat sepanjang batang daun. Lantaran mutasi permanen, ujung daun mirip keris bercabang-cabang tanpa batang daun. Bisnis tanaman mutasi memang menguntungkan. “Nilainya tidak terbatas karena barangnya terbatas,” kata Irsan. Menurut kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, itu harga tanaman mutasi selangit lantaran sulit diperoleh.

Sangat Menguntungkan

Walaupun bisnis tanaman mutasi sangat tidak menentu, Ukay tetap giat memburunya. Maklum, “Harga bisa 100–1.000 kali lipat dibanding [tanaman hias](http://localhost/mitra/Tanaman Hias “tanaman hias”) biasa,” tutur ayah 3 putra. Anthurium hybrid variegata misalnya. Silangan Anthurium keris x A. hooker i dipercaya satu-satunya anthurium mutasi bernilai Rp20-juta. Padahal anthurium biasa hanya Rp30-ribu per tanaman. Mutasi pada tanaman hias biasa pun dikejar bak harta karun. Agave misalnya dinilai Rp3-juta per tanaman lantaran daun bercorak putih dan kuning. Begitu pun sikas variegata. Lantaran sosoknya mini, sekepalan tangan, dipadu 3 warna daun kuning, putih, dan hijau membuat hobiis di Jakarta berani memboyong Cycas revoluta itu seharga Rp3-juta per tanaman. Yang kristata, palem phoenix milik Ukay diboyong seharga Rp25-juta. Tak pelak, “20 sampai 30% keuntungan diperoleh dari tanaman mutasi,” tambahnya. Ansori, hobiis di Jakarta Selatan pun menangguk laba besar dari berjualan tanaman mutasi. Pasalnya, “Tak perlu menunggu waktu lama untuk dijual. Harganya pun tinggi lantaran langka,” kata pemilik Zikita Nurseri di Pondoklabu, Jakarta Selatan itu. Padahal biaya perawatan dan produksi sangat kecil. Walisongo brasia variegata berdiameter batang cuma 5 cm diboyong Rp2,5-juta . Tak hanya itu, palem putri golden 3 lembar daun berharga Rp250.000 laris manis. Padahal, biaya perawatan dan produksi sangat kecil.

Permintaan dari luar negri

[caption id=“attachment_7703” align=“alignright” width=“338”]Sansievera variegata Sansievera variegata, super mahal[/caption] Selain hobiis lokal, Ansori memenuhi permintaan dari Thailand sejak 2001. Sebanyak 15 sampai 20 walisongo beragam ukuran dihargai Rp 2,5-juta sampai Rp4-juta per pohon. Tak puas hanya menjual ke negeri Gajah Putih, ayah 2 putra itu melebarkan sayap ke Jepang untuk memenuhi permintaan anakan schefflera senilai Rp4-juta per tanaman. Setali tiga uang dengan Ari Surya Siregar, pemburu sekaligus pedagang tanaman mutasi di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan. Hobiis tanaman mutasi sejak 6 tahun silam itu untung besar dengan menjual tanaman hias dan buah-buahan mutasi. Mangga arumanis variegata setinggi 1 m laku terjual 90 pohon dengan harga Rp 1-juta per pohon dalam waktu seminggu. Durian variegata pun dilepas dengan harga 10 kali lipat daripada harga durian biasa. Itu belum termasuk tanaman hutan yang mencapai jutaan rupiah. Tak heran bila omzet Rp10-juta sampai Rp15-juta per bulan diraup. “Keuntungan bersih 30%,” tutur kelahiran Semarang 40 tahun silam itu. Mantan karyawan Bank Pembangunan Daerah itu mengaku, per bulan bisa terjual 10 sampai 15 jenis tanaman. Untuk memenuhi permintaan konsumen, ia bekerjasama dengan pedagang tanaman hias di Sukabumi, Cipanas, Bogor, Tangerang, dan Jakarta.

Sulit diperbanyak

Tanaman mutasi memang eksklusif. Ia kian bergengsi karena tidak mudah diperbanyak. “Tidak semua tanaman mutasi dapat diperbanyak lalu menghasilkan anakan mutasi lagi” kata Ukay. Untuk tanaman berkayu biasanya diperbanyak dengan cangkok atau anakan. Teknologi canggih seperti kultur jaringan pun bisa dilakukan untuk menghasilkan klon-klon mutasi. Perbanyakan melalui biji tidak menjamin tanaman tumbuh seperti induk. Kesulitan mendapatkan mutasi diamini oleh Greg Hambali, penyilang kondang di Bogor. “Tidak mudah mendapatkan tanaman mutasi. Persentase mutasi yang kualitas tinggi pun sangat kecil,” tutur Greg. Musababnya, mutasi atau kelainan pada gen atau kromosom mengakibatkan perubahan pada morfologi seperti warna, bentuk, dan ukuran tanaman. Bahkan, “Sifat fisiologi tanaman pun bisa berubah. Jadi, mendapatkan mutasi kualitas tinggi sifatnya untung-untungan, tidak pasti,” tutur Greg. Bisnis tanaman mutasi tetap menjanjikan keuntungan besar bila menghasilkan kualitas yang tinggi. Namun, “Diperlukan kerja keras dan semangat tinggi untuk mencari dan mencoba,” kata Greg. Toh, keindahan mutasi bernilai jutaan hingga ratusan juta rupiah itu mampu meluluhkan hati hobiis seperti Tommy dan hobiis lain.