Sayuran Segar Dan Tahan Lama Dari Kota Musim Semi Abadi

  • 5 min read

Pagi itu sinar matahari malu-malu menerobos masuk di antara dahan-dahan pohon pinus. Kabut putih melapang tipis memeluk deretan bukit-bukit hijau di Langbian Lam Vien, dalam bahasa Vietnam bagian dari dataran tinggi Cao Nguyen. Di sebuah rumah makan sederhana, semangkuk sup sayuran segar menghangatkan tubuh yang menggigil digigit udara dingin mirip Lembang, Bandung.

Sup panas ala Vietnam yang diseruput sambil menikmati keindahan Dalat 305 km dari Ho Chi Minh City, ibukota Vietnam berisi potongan ketela pohon, kikil, plus beragam sayuran. Di situ juga ada penganan mirip lumpia semarang. Kulit “lumpia” berwarna putih dan tipis terbuat dari tepung beras itu diisi rajangan sayuran segar dan ikan atau daging. Kalau tidak suka kombinasi yang ada, silakan buat “lumpia” sendiri.

Di piring-piring tersedia rajangan wortel, kubis, seledri, parsley, mint, bawang bombay, mentimun, dan basil segar. Pun udang, ikan, daging, dan kulit “lumpia”. “Kita pilih sendiri kombinasi sayuran dan lauknya. Taruh di kulit “lumpia”, gulung, baru dimakan,” tutur Ir Agus Setiyono, sales manager PT Seminis Vegetable Seed Indonesia yang berkunjung ke Dalat pada penghujung Agustus.

[caption id=“attachment_14019” align=“aligncenter” width=“300”]Buah buahan di pasar Buah-buahan juga dijajakan[/caption]

Buat yang belum terbiasa, cara makan seperti itu memang merepotkan. Toh, masih ada pilihan lain. Macam-macam mie berbahan tepung beras layak dicoba. Lagi-lagi potongan sayuran ikut bergabung dalam semangkuk pho salah satu jenis mie yang mengepulkan asap.

Sayuran Tahan Lama Daun dan rempah

Harap mafhum, sebagian besar menu masyarakat Vietnam memang berbasis sayuran segar. Pada 2000, tingkat konsumsi sayuran di negara Indocina itu mencapai 58 kg per tahun per kapita. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 37 kg per tahun per kapita, Filipina (14), dan Thailand (45). Tingkat konsumsi Sayuran Segar itu bakal dinaikkan menjadi 83 kg per tahun per kapita pada 2010. Pantaslah di negara bekas jajahan Perancis itu, para gadis terlihat langsing-langsing.

Sayuran segar itu antara lain dipasok dari Dalat. Bermacam jenis ditanam di sana. Sebut saja bawang bombai, tomat, dan kubis. “Tapi paling banyak sayuran daun dan rempah,” kata Agus. Daerah yang punya julukan kota musim semi abadi karena udaranya selalu sehangat musim semi, bersuhu antara 15 sampai 24°C juga produsen buah-buahan dan [tanaman hias](http://localhost/mitra/Tanaman Hias “tanaman hias”).

Stroberi bersosok gemuk berwarna merah terang terlihat dijajakan di pasar-pasar tradisional di Dalat. Masih di tempat sama, tumpukan daun bawang, seledri, kacang kapri, bit, radichio, sayuran segar, dan artichoke tertata rapi. Semua bersih tanpa tanah dan bagian yang busuk.

Peran Dan Dukungan pemerintah

Pantas Dalat menjadi salah satu-sentra hortikultura Vietnam. Daerah yang disebut-sebut sebagai Paris dari Timur itu beriklim sejuk, tanah subur dengan kontur cenderung mendatar walaupun terletak di daerah pegunungan. Kota terletak di Provinsi Lam Dong yang bergunung-gunung itu dikhususkan untuk produksi Sayuran Segar tahan lama khas dataran tinggi dan buah-buahan subtropis.

Tanaman yang dibudidayakan mirip dengan sentra sayuran di utara Vietanam. Sebut saja Vinh Phuc, Bac Gang, Bac Ninh, Hai Duong, Ninh Binh, Nam Dinh dan Hai Phong di sepanjang delta Sungai Merah. Sementara di delta Sungai Mekong di wilayah barat daya Vietnam,sayuran segar dan buah-buahan dataran rendah yang dikembangkan.

Sebagian lahan pertanian di Dalat semula bekas bukaan hutan yang telantar. “Pemerintah membantu menjadikannya kebun-kebun dengan mengoperasikan alat-alat berat untuk membentuk kontur lahan. Lahan sayuran segar yang kurang subur karena topsoil tipis, diberi pupuk kandang,” papar Agus. Kebutuhan air dipenuhi dengan membentangkan beratus meter selang dari mata air menuju kebun-kebun pribadi, rata-rata 2.000 m2 per orang.

Dukungan kuat pemerintah memang salah satu kunci sukses pengembangan pertanian sayuran segar di Vietnam. Iklim investasi dibuat sekondusif mungkin untuk menarik minat investor luar. “’Selama 4 tahun pertama, investor tak perlu membayar pajak dan bunga pinjaman bank,” ujar Torn Hooft dari Dalat Hasfarm Agrivina grup PT Perkebunan Mangkurajo yang membuka kebun tanaman hias dan sayuran tahan lama di sana.

[caption id=“attachment_14017” align=“aligncenter” width=“300”]gudangnya sayuran Dalat, gudangnya sayuran dan buah subtropis[/caption]

Sayuran Segar Komoditas Ekspor

Fasilitas lain, kemudahan dalam mengimpor sarana produksi sayuran tahan lama, seperti mesin, bibit, hingga greenhouse. Maklum teknologi budidaya mutakhir, seperti hidroponik sayuran segar mulai diperkenalkan. Semua dengan mudah didatangkan ke Vietnam tanpa bea masuk. Urusan surat izin investasi pun tak berbelit-belit. Pantas bila areal penanaman sayuran tahan lama (dan buah) naik 29% dari 1991 ke 2001 menjadi 445.000 ha. Jumlah itu terus ditingkatkan menjadi 600.000 ha pada 2005 dan 800.000 pada 2010.

Dengan kondisi itu Vietnam bak naga kecil yang tengah menggeliat. Negara yang bentuknya seperti 2 keranjang padi dan pikulannya itu juga mengekspor sayuran segar mentimun, tomat, kubis, bawang bombay, kacang-kacangan, jagung, dan cabai. Tujuan utamanya ialah Cina, Australia, Jepang, Singapura, Taiwan, Korea, dan Amerika Serikat. Kalau Indonesia tidak hati-hati, “Lima tahun mendatang, Vietnam bakal jadi pesaing kita,” kata Agus.

sayuran tahan lama

Sayuran yang tahan lama seperti kubis, wortel, dan bawang merupakan sayuran yang sering ditanam di kebun. Sayuran-sayuran ini tahan lama karena mereka dapat tumbuh di daerah yang dingin dan segar. Sayuran seperti ini sering dijadikan lauk pauk, sup, atau bahan masakan lainnya.

Sayuran tahan lama adalah sebuah isu yang penting bagi kebanyakan orang. Dengan mengetahui bagaimana cara untuk membuat sayuran tahan lebih lama, Anda dapat menghemat uang dan menikmati makanan yang segar setiap hari. Ada beberapa cara untuk membuat sayuran tahan lama, dan kami akan membahas beberapa di antaranya.

Pertama, Anda perlu memilih sayuran yang tepat. Beberapa jenis sayuran seperti wortel dan kubis akan tahan lama dalam kondisi yang baik, sedangkan yang lain seperti tomat dan mentimun lebih mudah rusak. Jadi, pastikan untuk memilih sayuran yang tepat untuk membuatnya tahan lama.

Kedua, selalu gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan sayuran. Wadah yang terbuat dari bahan kertas atau plastik akan lebih baik daripada wadah yang terbuat dari bahan logam, karena bahan logam dapat meningkatkan suhu di dalam wadah dan menyebabkan sayuran menjadi rusak lebih cepat.

Ketiga, selalu pastikan untuk menyimpan sayuran di tempat yang dingin dan kering. Jadi, sebaiknya Anda tidak menyimpan sayuran di dalam kulkas atau di tempat-tempat yang lembap, karena hal ini dapat menyebabkan sayuran menjadi rusak lebih cepat.

Keempat, selalu gunakan sayuran sebelum tanggal kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa bukanlah tanggal yang pasti, tetapi sebagai referensi untuk menentukan kapan sayuran harus dibuang. Jadi, jangan menunggu sampai tanggal kedaluwarsa untuk menggunakan sayuran, karena hal ini dapat menyebabkan sayuran menjadi rusak dan tidak segar lagi.

Itulah beberapa cara untuk membuat sayuran tahan lebih lama. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menikmati sayuran segar setiap hari dan menghemat uang.